Tampaknya tidak lama lagi koneksi 3G
dan 4G akan dilupakan banyak orang.
Koneksi 3G yang beberapa tahun
terakhir diadaptasikan di Indonesia dan
banyak negara lain sebenarnya
belumlah melingkupi seluruh wilayah di Indonesia. Koneksi 3G di Indonesia
masihlah belum maksimal karena
berbagai kendala. Hal yang sering kita
temui di Indonesia adalah operator
menjajikan koneksi 3G, namun sering
kecepatan yang diterima pelanggan jauh dibawah angka 3G.
dan 4G akan dilupakan banyak orang.
Koneksi 3G yang beberapa tahun
terakhir diadaptasikan di Indonesia dan
banyak negara lain sebenarnya
belumlah melingkupi seluruh wilayah di Indonesia. Koneksi 3G di Indonesia
masihlah belum maksimal karena
berbagai kendala. Hal yang sering kita
temui di Indonesia adalah operator
menjajikan koneksi 3G, namun sering
kecepatan yang diterima pelanggan jauh dibawah angka 3G.
Belum lama koneksi 3G diadaptasikan,
kemudian datang koneksi 3,5G atau
HSDPA yang menjanjikan kecepatan
mengunduh hingga 3,7 MB per detik.
Koneksi ini pun belum sepenuhnya
dirasakan oelh banyak pelanggam di Indonesia karena BTS banyak yang
belum dintegrasikan.
kemudian datang koneksi 3,5G atau
HSDPA yang menjanjikan kecepatan
mengunduh hingga 3,7 MB per detik.
Koneksi ini pun belum sepenuhnya
dirasakan oelh banyak pelanggam di Indonesia karena BTS banyak yang
belum dintegrasikan.
Beberapa negara maju seperti Amerika
Serikat kini selangkah lebih maju dengan
menerapkan koneksi 4G LTE. Koneksi 4G
LTE kini ditawarkan oleh beberapa
operator di AS seperti Verizon dan AT &
T. Koneksi 4G ini pada kondisi high mobility menawarkan kecepatan 100 MB
per detik dan kondisi low mobility hingga
1 GB per detik. Namun tentunya kondisi
idela tersebut juga akan jarang
diperoleh.
Serikat kini selangkah lebih maju dengan
menerapkan koneksi 4G LTE. Koneksi 4G
LTE kini ditawarkan oleh beberapa
operator di AS seperti Verizon dan AT &
T. Koneksi 4G ini pada kondisi high mobility menawarkan kecepatan 100 MB
per detik dan kondisi low mobility hingga
1 GB per detik. Namun tentunya kondisi
idela tersebut juga akan jarang
diperoleh.
Kini berdasarkan sebuah penelitian
terbaru, mungkin saja kita harus segera
bersiap melupakan koneksi 3G dan 4G
tersebut di atas. Bahkan kita juga
mungkin harus melupakan koneksi
Gigaherzt karena sebuah tim peneliti dari Universitas Pittsburgh mengatakan
bahwa mereka telah berhasil
menemukan sebuah alat transamisi
data dengan kecepatan ribuan kali lebih
cepat.
terbaru, mungkin saja kita harus segera
bersiap melupakan koneksi 3G dan 4G
tersebut di atas. Bahkan kita juga
mungkin harus melupakan koneksi
Gigaherzt karena sebuah tim peneliti dari Universitas Pittsburgh mengatakan
bahwa mereka telah berhasil
menemukan sebuah alat transamisi
data dengan kecepatan ribuan kali lebih
cepat.
pcmag.com melaporkan, sebuah tim
yang dipimpin oleh Hrvoje Petek seorang
profesor Kimia dan Fisika berhasil
menciptakan sebuah alat yang mereka
sebut Sisir Frekuensi. Ini artinya tim
peneliti ini telah berhasil merancang sebuah struktur yang secara teoritis
dapat mengirimkan data ke perangkat
seperti ponsel dan komputer di wilayah
frekuensi Terahertz yang dalam
percobaan mereka mencapai angak 15,6
THz . Hasil penelitian Petek dan timnya ini dipublikasikan di situs Nature dan
juga di situs Universitas Pittsburgh.
Petek said the team has discovered “a
physical basis for terahertz
bandwidth,” which could potentially be
used to leverage the “portion of the electromagnetic spectrum between
infrared and microwave light” to
transmit at rates several orders of
magnitude faster than today’s
conventional wireless electronics with
bandwidth limited to the gigahertz frequency.
yang dipimpin oleh Hrvoje Petek seorang
profesor Kimia dan Fisika berhasil
menciptakan sebuah alat yang mereka
sebut Sisir Frekuensi. Ini artinya tim
peneliti ini telah berhasil merancang sebuah struktur yang secara teoritis
dapat mengirimkan data ke perangkat
seperti ponsel dan komputer di wilayah
frekuensi Terahertz yang dalam
percobaan mereka mencapai angak 15,6
THz . Hasil penelitian Petek dan timnya ini dipublikasikan di situs Nature dan
juga di situs Universitas Pittsburgh.
Petek said the team has discovered “a
physical basis for terahertz
bandwidth,” which could potentially be
used to leverage the “portion of the electromagnetic spectrum between
infrared and microwave light” to
transmit at rates several orders of
magnitude faster than today’s
conventional wireless electronics with
bandwidth limited to the gigahertz frequency.
“The ability to modulate light with such
a bandwidth could increase the amount
of information carried by more than
1,000 times when compared to the
volume carried with today’s
technologies,” Petek said. “Needless to say, this has been a long-awaited
discovery in the field.”
Kabar ini tentu saja sangat menarik
mengingat saat ini masalah koneksi
internet terutama via ponsel masihlah
menjadi masalah. Namun tentu saja penemuan ini tidak serta merta bisa
diterapkan secara langsung karena
mungkin akan butuh penelitian yang
lebih mendalam. Bagaimanapun
kecepatan yang dijanjikan hingga 15,6
GHz merupakan sebuah mimpi yang tentu saja ingin segera diwujudkan.
a bandwidth could increase the amount
of information carried by more than
1,000 times when compared to the
volume carried with today’s
technologies,” Petek said. “Needless to say, this has been a long-awaited
discovery in the field.”
Kabar ini tentu saja sangat menarik
mengingat saat ini masalah koneksi
internet terutama via ponsel masihlah
menjadi masalah. Namun tentu saja penemuan ini tidak serta merta bisa
diterapkan secara langsung karena
mungkin akan butuh penelitian yang
lebih mendalam. Bagaimanapun
kecepatan yang dijanjikan hingga 15,6
GHz merupakan sebuah mimpi yang tentu saja ingin segera diwujudkan.
Selamat datang koneksi Terahertz.
sumber disini
0 Response to "3G dan 4G kalah dengan Terahertz"
Posting Komentar
NO SARA & NO SPAM